Mengapa Cabai Terasa Pedas?

Setiap hari kita pasti menemukan tanaman cabai. Tanaman cabai ini sebenarnya sudah dikenal sekitar 5000-7000 tahun yang lalu,tanaman cabai ini sudah dibudidayakan oleh suku Indian. Orang Indian memakai cabai sebagai bumbu masak, dari hasil budidaya inilah akhirnya cabai mulai menyebar ke seluruh benua di dunia.

Cabai
Cabai merah
Cabai termasuk suku terong-terongan (Solanaceae). Tanaman cabai tergolong menjadi dua spesies tanaman cabai yang terkenal yaitu cabai besar (Paprika) dan spesies cabai kecil.

Pernahkah anda bertanya mengapa cabai terasa pedas? Saya yakin anda pasti sudah pernah menanyakannya. Dalam dunia biologi kita tahu bahwa lidah kita hanya bisa merasakan 4 rasa yaitu : manis, asam, asin, dan pahit. Lalu, mengapa lidah kita bisa merasakan pedas?

Ternyata didalam cabai terdap at suatu zat yang dinamakan zat Capsaicinoids. Zat ini tersembunyi di balik kulit cabai. Lebih tepatnya bersembunyi di bagian plasenta cabai. Lalu apa itu plasenta cabai? Plasenta cabai adalah benda seperti tangkai berwarna putih tempat melekatnya biji-biji didalam cabai.

Zat Capsaicinoids ini akan diterima oleh saraf di papila pada lidah, saraf di papila lidah ini akan merasakan sakit akibat panas di mulut dan tenggorokan sehingga otak kita menerima isyarat rasa sakit seperti rasa panas, yang kemudian disebut pedas.

Selain pedas, cabai juga memiliki banyak manfaat lho! Diantaranya :

Antioksidan. Cabai ternyata mengandung antioksidan yang berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Kandungan terbesar antioksidan dalam cabai adalah pada cabai hijau.

Antikanker. Antikanker berarti zat yang mencegah atau mengurangi resiko kanker, zatnya antara lain Lasparaginase dan Capsaicin.



Previous
Next Post »

Terima kasih telah berkunjung!
*Tolong jangan ngespam ya..!
*Jangan sertakan link aktif!
*Berkata-kata yang sopan ya!
*Jangan promosi di sini!
Semoga postingan kali ini bermanfaat!

ConversionConversion EmoticonEmoticon